Upaya Menteri Anies Dalam Mewujudkan Nawacita Presiden

Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Revolusi Mental adalah 2 program penting presiden yang ditangani Anies Baswedan.

Anies Baswedan, pada pilpres 2014, ditunjuk menjadi juru bicara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Setelah berhasil memenangkan pilpres 2014, Mas Anies ditunjuk untuk menjadi salah satu tim transisi yang memegang bidang kesejahteraan rakyat dan mengkaji salah satu program Nawacita Joko Widodo-Jusuf Kalla yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Selesai di tim transisi, Anies dipercaya untuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Di Kemendikbud, Anies bekerja untuk mewujudkan salah satu program andalan presiden, yaitu menyebarkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) ke seluruh siswa di Indonesia. Penyebaran KIP yang dilakukan Kemendikbud pada tahun 2015 melampaui target, dari target 17,9 juta siswa terdistribusi sebanyak 19,1 juta.

Anies juga menerapkan Revolusi Mental di sekolah-sekolah, salah satu bentuknya adalah Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah. Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah tersebut tidak hanya dimasukkan ke kegiatan intra kurikuler saja, namun juga kegiatan ekstra kurikuler, dan non kurikuler. "Karakter seperti kepemimpinan misalnya tidak dapat diperoleh dalam kegiatan intra kurikuler, namun pada kegiatan di luar itu," tambah Anies.

Selain itu pemerintah juga menaruh perhatian serius pada aspek integritas pelaku pendidikan. Salah satu praktiknya adalah pemerintah mengapresiasi sekolah dengan indeks integritas yang tinggi. "Kita juga akan membuka informasi indeks integritas UN ini seluas-luasnya agar ada rasa malu bagi daerah yang integritasnya rendah," katanya.

Pada tahun 2015, bila dibandingkan dengan tahun 2014, Indeks Pendidikan Indonesia meningkat dari 60,18 menjadi 61,00. Peningkatan ini turut mendorong pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia.

Tautan terkait: