Sandiaga: Perempuan Tulang Punggung Ekonomi

Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno berjanji akan memperjuangkan isu-isu terkait dengan perempuan.

Jakarta - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno berjanji akan memperjuangkan isu-isu terkait dengan perempuan. Janji itu akan dia penuhi jika terpilih di Pilgub DKI 2017 bersama Cagub Anies Baswedan. 

Perempuan, kata Sandi, adalah tulang punggung perekonomian. Hal itu dikatakan Sandi usai bersama Anies menerima dukungan dari sekelompok peremuan di Jalan Intan Ujung No. 7B, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Senin (19/12/2016).

Sekelompok perempuan yang mengatasnamakan Bidadari Anies-Sandi itu mendeklarasikan dukungan untuk pasangan nomor urut 3 tersebut. Anies dan Sandi berterimakasih atas dukungan tersebut. 

"Tadi saya sama Mas Anies terima deklarasinya, mudah-mudahan kita bisa sama-sama berjuang karena isu-isu perempuan, berkaitan dengan pemberdayaan perempuan, berkaitan dengan bagaimana mereka bisa menjadi tulang punggung dari pada keluarga. Ini sebentar lagi hari ibu, juga tulang punggung ekonomi," kata Sandi. 

Pekan lalu, Anies juga mendorong perempuan untuk berpartisipasi dalam politik. Menurutnya, berbagai kebijakan pemerintah yang paling pertama merasakan dampaknya adalah perempuan.

"Kita perlu selalu mendorong supaya lebih banyak yang berpartisipasi di dalam proses politik, karena menentukan," katanya pada acara Dialog Publik Perempuan Memilih di Ballroom Nyi Ageng Serang, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. C.22, Jakarta Selatan, Senin (5/12/2016).

Anies mencontohkan, ketika terjadi inflasi, maka berbagai kebutuhan pokok mulai dari harga hingga biaya pendidikan, yang pertama merasakan adalah seorang ibu.

"Apa lagi kalau kita bicara kesejahteraan, ibu itu yang paling merasakan betul. Konsekuensi inflasi siapa yang merasakan, ibu di rumah. Harga-harga naik, ibu di rumah pertama merasakan. Soal pendidikan, ibu di rumah yang paling pertama merasakan," katanya. (erd/erd)


Sumber: https://news.detik.com/berita/d-3375099/sandiaga-perempuan-tulang-punggung-ekonomi