Pakar Tata Ruang Kota Mengapresiasi Program Anies Untuk Atasi Banjir Jakarta

Bertempat di gedung Graha Mitra Net TV, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Anies Baswedan menghadiri debat publik Jakarta Kece yang diselenggarakan Net TV

Jakarta - Bertempat di gedung Graha Mitra Net TV, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Anies Baswedan menghadiri debat publik Jakarta Kece yang diselenggarakan Net TV, Jumat (9/12/2016). Dihadiri juga oleh petahana, Basuki Tjahaya Purnama, acara tersebut berlangsung menarik karena menghadirkan 3 panelis ahli dengan latar belakang berbeda, yaitu Nirwono Yoga (ahli tata ruang kota), Aviliani (ahli ekonomi dan kebijakan anggaran), dan Danang Parikesit (ahli transportasi). 

Hampir setiap permasalahan klasik ibukota diperbincangkan dalam forum yang berlangsung hampir 1,5 jam tersebut, khususnya banjir di Jakarta. Nirwono Yoga menggarisbawahi bahwa banjir adalah fenomena yang tidak terjadi tiba-tiba. "Karena itu, pertanyaannya apa penyebab banjir di Jakarta dan apa solusinya?," tanya Nirwono kepada masing-masing calon gubernur.

Menanggapi hal tersebut, Anies Baswedan menjawab bahwa banjir bukanlah bencana alam melainkan manajemen air yang buruk untuk meresap dan mengalirkan. Karena itulah, ia mengajukan solusi dengan 4 langkah strategis. Pertama di tingkat hulu, Pemda Jakarta akan bekerja sama dnegan Pemda Banten maupun Jawa Barat agar bisa mengontrol volume air. Kedua di tingkat wilayah secara merata akan ada gerakan membangun sumur biopori dan serapan dari rumah, kampung-kampung, gang hingga jalan-jalan. Selanjutnya, di setiap aliran sungai akan dilanjutkan serta ditingkatkan program agar aliran air lancar, seperti pengerukan dan pelebaran sungai. Dan terakhir, di muara akan dibuat program khusus agar tidak terjadi sedimentasi secara berlebihan

Keempat hal tersebut, Anies menekankan, akan dikerjakan sebagai gerakan yang melibatkan seluruh rakyat Jakarta. "Ini dikerjakan sebagai gerakan. Kita lakukan bersama-sama, pemerintah memfasilitasi. Tidak semata-mata program pemerintah, tetapi jadi gerakan seluruh rakyat Jakarta," tegas Mantan Menteri Pendidikan tersebut.

Nirwono kemudian berusaha membalas jawaban Anies tentang fakta bahwa ruang terbuka hijau di Jakarta yang makin minim. Anies pun kemudian menjelaskan kembali bahwa ia merencanakan bukan hanya menambah ruang terbuka hijau, tapi gerakan membuat sumur biopori bahkan di gang-gang sempit sekalipun. "Memang ada karakter tanah di Jakarta yang berbeda dengan yang lain. Tapi bila dilakukan dengan teknologi, maka air lebih banyak yang masuk ke dalam, bukan sekadar dialirkan," terang Anies lebih lanjut.

Aniespun kembali menegaskan bahwa banjir di Jakarta bukan sekadar mengalirkan air secara lancar dan meninggikan batas/tanggul sehingga tidak masuk pemukiman masyarakat. "Ketika kita bicara banjir di Jakarta, solusi tetap harus dimasukkan. Kalau masih seperti sekarang, semata-mata membersihkan, tidak akan cukup," tutup Anies mengakhiri penjelasannya.

Jawaban Anies tersebur ditanggapi positif oleh Nirwono. Nirwono menilai bahwa hampir di setiap kota besar di dunia akan berusaha untuk menyerap sebanyak-banyaknya ke tanah, bukan sekadar mengalirkan. "Kalau bicara banjir itu yang berkembang (saat ini) adalah ecodrainase. Menampung air sebanyak-banyaknya tanpa harus membuang. Inilah yang diterapkan di berbagai kota besar di dunia," ucap Nirwono yang kemudian disambut dengan tepuk tangan penonton acara tersebut.

Acara Jakarta Kece sendiri akan disiarkan di stasiun Net TV pada hari senin pekan depan di jam prime time, antara pukul 19.00-21.00. Program ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi para pemilih Ibukota, untuk memantapkan hati dalam pemilihan pasangan Cagub-Cawagub periode berikutnya.(RID)



Anies-Sandi Media Center

Penulis : Ridha Intifadha

Foto : Adi & Aziz