Museum dan Tempat Bersejarah di Jakarta

Membangun pusat-pusat pariwisata, tempat-tempat bersejarah dan pusat-pusat kegiatan warga sebagai tempat yang ramah, aman dan sejuk bagi anak, lansia dan warga difabel.

Revitalisasi Museum

Permasalahan saat ini

  • Ada ratusan museum yang ada di Jakarta. Museum-museum tersebut berada di bawah pengelolaan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Swasta. Sayangnya saat ini wisatawan yang hadir ke Museum tidak banyak dikarenakan penyajian atraksi di museum yang tidak berubah dalam tahun-tahun terakhir.
  • Jakarta merupakan tempat di mana titik pusat pergerakan sejarah Indonesia berlangsung. Pelaksanaan sumpah pemuda, Proklamasi, Titik nol Jakarta di Menara Syahbandar, Pelabuhan Sunda Kelapa, Pulau Onrust, Kelenteng Petak Sembilan serta banyak tempat bersejarah lain yang harus mendapatkan perhatian lebih dari pemprov DKI.
  • Museum masih bergantung pada karcis masuk yang tidak seberapa dibandingkan pengeluaran yang dibutuhkan. Oleh karenanya biaya perbaikan atau renovasi sering terkendala anggaran dari pemerintah yang belum tentu akan dengan mudah digunakan.
  • Diperlukan sebuah terobosan untuk membuat museum kembali semarak dan dipenuhi pengunjung baik wisatawan asing dan mancanegara. Terobosan yang meningkatkan peran publik dalam proses pengelolaan museum di DKI Jakarta.

Kebijakan saat ini

  • Tidak ada kebijakan spesifik dari pemprov saat ini, kecuali perbaikan-perbaikan di museum-museum yang ada, dan menggratiskan masuk untuk pemegang KJP
  • Program meningkatkan nilai Kesejarahan Jakarta ini dapat menjadi atraksi baru bagi para wisatawan lokal dan mancanegara. Selain juga akan menjadi pusat-pusat edukasi sejarah bagi keluarga-keluarga di Jakarta. Pembenahan ini akan membuat Jakarta punya alternatif hiburan tidak hanya ke Ragunan, Monas dan Kota Tua.
  • Pemprov dan Swasta mendirikan konsorsium kota tua

Solusi yang ditawarkan

  1. Membuat sebuah aplikasi yang akan memberitahukan kegiatan-kegiatan yang ada di museum dan tempat bersejarah sebagai alternatif hiburan bagi masyarakat Jakarta.
  2. Membuka akses museum untuk kegiatan umum. Mempermudah izin penggunaan museum untuk kegiatan-kegiatan edukatif seperti bedah buku, bedah film, lomba untuk anak-anak agar semakin banyak orang yang akses ke museum.
  3. Mengajak setiap orang untuk menjadi donatur di museum dan tempat bersejarah di Jakarta dengan berbagai keuntungan yang didapat seperti dapat menggunakan aula museum untuk keperluan rapat dan pertemuan
  4. Membuka kesempatan kerja sama kepada swasta untuk membuat restoran atau sejenisnya untuk menarik hadirnya pengunjung
  5. Memberikan aksesĀ  gratis bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar Plus, termasuk di dalamnya Lansia
  6. Membuat infrastruktur ramah bagi penyandang disabilitas.
  7. Menyediakan bus-bus gratis dari tempat-tempat strategis di pusat pemukiman penduduk DKI Jakarta untuk menuju tempat-tempat bersejaran dan musem.
  8. Pembentukan Konsorsium tidak hanya untuk Kota Tua, tapi juga tempat lainnya dengan memberikan porsi kepada BUMD dan Swasta.
  9. Mendorong munculnya pelaku usaha yang berbasis pada wisata sejarah di Jakarta dengan permudah izin dan paket-paket subsidi.
  10. Pemprov mendorong munculnya kegiatan-kegiatan hiburan masyarakat dengan tidak menghilangkan nilai kesejarahan dari tempat tersebut.