Kebijakan Guru Jakarta

Meningkatkan kualitas guru dan juga pemerataan penyebaran guru berkualitas

Kondisi Saat Ini

  1. Dalam 5 tahun ke depan, akan ada 14.004 guru PNS yang pensiun.
    (sumber: UKG 2015, Kemdikbud). Tahun 2016, guru PNS yang pensiun 1322 orang. Puncaknya pada tahun 2022 sejumlah 2559 guru pensiun per tahunnya.
  2. Terjadi ketimpangan penyebaran guru berkualitas. Daerah-daerah yang terletak di pinggir Jakarta kekurangan guru dan kepala sekolah yang berkualitas.
  3. Tingkat pengangguran terbuka untuk lulusan SMK tahun 2016 adalah 11,85%.
    Angka ini lebih tinggi dari semua tingkat pendidikan lainnya dan meningkat 57,2% dari tahun 2015.
    (sumber: http://jakarta.bps.go.id/backend/brs_ind/brsInd-20160510080308.pdf).

Solusi/Terobosan

  1. Menyusun data kebutuhan jumlah guru secara akurat. Fokus pada sekolah yang memiliki guru PNS yang akan pensiun dalam lima tahun mendatang.
  2. Meningkatkan kualitas guru di Jakarta. Seleksi guru akan diperkuat, baik guru PNS maupun guru honorer.
  3. Menambah pilihan jalur karir sebagai guru. Jalur karir tidak hanya PNS & honorer, namun juga ASN - PPPK (Aparatur Sipil Negara - Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
  4. Menjamin guru berkualitas untuk mengajar secara merata di sekolah paling membutuhkan di Jakarta. Ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu:
    1. Penempatan guru ke sekolah-sekolah yang paling membutuhkan. Penempatan dilakukan sesuai kebutuhan dan dapat disebar merata, antara 2-3 guru per sekolah.
    2. Guru berkualitas dari sekolah swasta diminta untuk mengajar di sekolah-sekolah di wilayah tertinggal pada hari tertentu. Modelnya akan dikelola sebagai tanggung jawab sosial dari sekolah swasta yang maju dan atau dengan memberikan insentif khusus kepada guru-guru yang bertugas.
  5. Melibatkan pekerja profesional untuk meningkatkan kompetensi guru.
    Pemerintah akan memfasilitasi interaksi antar guru dan profesional dengan harapan guru-guru dapat secara aktif menimba ilmu para profesional. Untuk SMK, pemerintah dapat meminta pengusaha untuk mengirimkan stafnya sebagai pengajar tamu di SMK. Adanya perwakilan dunia usaha di SMK dapat meningkatkan kualitas guru dan siswa yang berujung pada meningkatnya tingkat penyerapan tenaga kerja bagi lulusan SMK.
  6. Melibatkan perusahaan untuk memuliakan guru.
    Contoh: memberikan fasilitas khusus bagi guru saat berbelanja.