Jakarta Butuh Pemimpin Santun, Peduli, dan Mengayomi Warganya

Gubernur yang dibutuhkan warga DKI Jakarta bukanlah sang penguasa, tetapi seorang pemimpin. Warga butuh sosok pemimpin yang sejalan antara pikiran, perkataan dan juga perbuatannya. Begitu juga yang memiliki keteladanan dan pendekatan kemanusiaan dalam kepemimpinan sangatlah penting bagi pemimpin dan panutan warga DKI Jakarta. Tahu bagaimana melayani warganya dan memperlakukannya dengan baik, memanusiakan warganya. Sekiranya, kriteria-kriteria tersebut yang dibutuhkan oleh warga DKI.

Pada dasarnya, dari keseluruhan harapan warga Jakarta ialah sosok pemimpin yang santun, peduli, dan yang bisa mengayomi warganya. Bukan sebaliknya, keras terhadap masyarakat dan arogan terhadap rakyatnya sendiri, dengan alasan apapun. Karena tegas dan arogan adalah dua hal yang berbeda.

Pada Pilgub DKI Jakarta 2017, nama Anies Baswedan dan Saniaga Uno muncul sebagai pasangan yang memenuhi tiga kriteria utama sebagai sosok pemimpin Jakarta. Pemimpin yang santun, peduli, dan yang bisa mengayomi rakyatnya. Paras Anies Baswedan yang selalu diisi oleh senyuman dan santun dalam perkataan juga perbuatan menjadikan beliau sebagai figur pemimpin yang santun, dicintai masyarakat, serta penuh pengalaman. Dapat dilihat dalam setiap penampilannya di publik bahwa kesantunan Anies merupakan bagian dari karakternya. Di satu sisi, Sandiaga Uno adalah salah satu nama yang diusung oleh Majelis Pelayanan Jakarta (MPJ) sebagai tokoh Islam, pemimpin yang santun, berkualitas, dan bersih. Keduanya memiliki slogan “Pembangunan Tanpa Menyakiti”. Upaya keduanya adalah untuk membangun ibu kota bersama seluruh elemen masyarakat di dalamnya. Bersama pemimpin yang santun kita akan mampu membentuk situasi politik dan sosial yang sejuk di Jakarta. Sehingga hubungan antara pemimpin dan warga dapat berjalan harmonis, dan saling mendukung demi kemajuan bersama.