BTP Akui Data Anies Benar

Dalam talkshow yang diadakan Kompas TV (15/12), Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok mengakui bahwa data yang dikemukakan Anies Baswedan benar. "Datanya benar sih," tegas Basuki.

Dalam talkshow yang diadakan Kompas TV (15/12), Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok mengakui bahwa data yang dikemukakan Anies Baswedan benar. Acara tersebut dihadiri dua dari tiga paslon Cagub DKI Jakarta, Basuki-Djarot dan Anies-Sandi. Dalam salah satu sesi, Anies memaparkan beberapa data mengenai kurangnya kinerja dari paslon petahana selama menjabat. Data yang dibenarkan oleh Basuki di antaranya mengenai tingginya angka penduduk miskin DKI Jakarta, rendahnya tingkat pendidikan anak, dan angka pengangguran di Jakarta yang lebih tinggi dari angka pengangguran nasional.

“… Faktanya, orang miskin memang selalu ada di kota ini,” kata Basuki sekaligus membenarkan data yang dipaparkan Anies.

Meskipun tidak secara eksplisit, Basuki akui data Anies yang menyatakan ada 350.000 warga miskin di Jakarta, jika kategorinya adalah penghasilan di bawah Rp.487.000 per bulan. Sedangkan jika kategori miskin adalah yang berpenghasilan di bawah satu juta, jumlah warga miskin naik jadi 3,5 juta orang. Selain itu, ada 35% anak di Jakarta yang tidak pernah sekolah hingga SMA. Bahkan di Kepulauan Seribu, 65% penduduknya tidak lulus SMA.

Meskipun data yang dipaparkan Anies-Sandi benar, pendukung Basuki-Djarot di media sosial sering memersepsikan bahwa data itu salah. Akibatnya, masyarakat dibuat bingung. Padahal Basuki sendiri jelas mengakui data yang dikemukakan Anies-Sandi benar adanya. Berikut `beberapa tweet yang membangun persepsi kontradiktif:


 Anies-Sandi salah DATA lagi, Ngelessss juga akhirnya #CagubDKIdiRosi


Ahok Djarot ngomong pakai DATA, Anies Sandy ngomong pakai KLAIM PRIBADI #CagubDKIdiRosi


Pak Anies mmg jago buat pernyataan yg sesat pikir. Fakta n data digoreng jd seakan2 benar #CagubDKIdiRosi


Anies-Sandi menggiring opini terus, udah gitu salah data. Giliran dicounter Ahok-Djarot malah ngeles ngomongin yg lain #CagubDKIdiRosi


Baca juga: Anies Baswedan baca tweet jahat


“Pengangguran Jakarta lebih tinggi dari penganguran nasional, betul,” Basuki akui secara jelas memang pada tahun 2016 angka pengangguran di Jakarta mencapai 5,7% sedangkan tingkat nasional hanya 5,5%. "Datanya benar, sih," aku Basuki mempertegas bahwa data Anies benar. Pengakuan Basuki yang menyatakan bahwa data tersebut benar disampaikan Basuki pada menit ke 1:12:51 dan 2:00:30 ketika debat berlangsung.

Di era revolusi digital saat ini, informasi sangat mudah disebar dan didapat, dan memiliki kekuatan untuk mempengaruhi. Apa yang dilakukan oleh pendukung Basuki-Djarot tersebut sangatlah tidak etis. Selain hal tersebut memberikan kebohongan terhadap publik atas dasar politik kepetingan, juga menciptakan citra buruk bagi yang bersangkutan. Karena itu, sebagai masyarakat yang cerdas seharusnya kita menyaring dan mencari tahu sebuah informasi. Bukan asal memercayainya sebelum mencari tahu lebih lanjut. Begitu juga dalam momentum Pilkada ini. Ketika ada informasi mengenai paslon, terutama tentang data, jangan ragu untuk mencari buktinya sebelum kita sebar.