Anies Tegaskan Pendidikan Sebagai Penentu Adab dan Kesejahteraan

Mantan Menteri Pendidikan ke-49 ini menegaskan bahwa Jakarta harus dikembalikan menjadi kota yang beradab dan berakhlaq.

Jakarta -  Ada yang menarik dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad yang dilakukan oleh Yayasan Baiturrahman di kawasan Perum Green Garden Blok B 16 nomor. 21, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara (3/12/2016). Pasalnya, Acara yang bekerja sama dengan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) wilayah Jakarta Utara dan Travel Barokah Madinah ini dihadiri oleh salah satu Calon Gubernur Jakarta, Anies Baswedan. Kedatangan Anies disambut masyarakat dengan sukacita melalui iringan musik marawis dan shalawat.

Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan alquran, acara yang diadakan di tengah perumahan warga ini dihadiri lebih dari 200 orang. Anies sendiri bersyukur telah memenuhi undangan dan berterima kasih atas kehadiran masyarakat dalam acara tersebut. "Saya bersyukur hadir di tempat ini dan dari sambutan tadi, kita menyadari bahwa Jakarta ingin berubah," ujar Anies mengawali sambutannya.

Mantan Menteri Pendidikan ke-49 ini menegaskan bahwa Jakarta harus dikembalikan menjadi kota yang beradab dan berakhlaq. Untuk mencapai visi tersebut, manusia di dalamnya haruslah berakhlaq. Karena itu, ia menekankan bahwa pendidikan menjadi prioritas utama dari gambaran besar yang dibawanya di Jakarta.

Selain meningkatkan mutu dan kualitas sekolah-sekolah di Jakarta, Anies ingin mengembalikan suasana belajar yang sarat dengan suasana agama di sekolah. "Pondasinya dibereskan melalui 3 hal: Aqidahnya diperkuat. Pahami syariah dan fikih. Akhlaqnya diperkuat," terang Anies yang disambut tepuk tangan warga.

Dalam kesempatan tersebut, Penggagas gerakan Indonesia Mengajar ini menyatakan pula bahwa pendidikan adalah penentu kesejahteraan. 
"Kenapa kemiskinan di Jakarta tidak menurun? Karena anak-anak dari kalangan ekonomi menengah dan kaya masuk sekolah bermutu. Kalau saja di tempat-tempat keluarga miskin ada sekolah sekolah bermutu dan gratis, maka anak anak itu akan sejahtera nantinya," papar Anies.

Calon Gubernur yang mengusung simbol salam bersama ini mengajak warga Jakarta agar maju bersama. "Kami tidak ingin sebagian warga Jakarta maju, sebagian lagi tertinggal. Tidak ada ibu yang ingin pendidikan anaknya rendah, bahkan anaknya tidak sejahtera. Karena itu, ubah Jakarta lewat pendidikan. Itu janji kita yang paling utama", tegas Anies.
Melalui perbandingan alokasi antara Jakarta dan Jogja, Anies menjelaskan secara sederhana bahwa dana untuk pendidikan di Jakarta adalah 6 juta per anak per tahun. Sedangkan Jogjakarta hanya 600 ribu per anak per tahun, namun dapat menjadikan kotanya dikenal dengan salah satu pendidikan terbaik di Indonesia.

"Maka (melalui alokasi dana tersebut), kita bisa mengubah jakarta menjadi pendidikan gratis, bermutu dan untuk semua. Dengan demikian, anak-anak di Jakarta bisa sejahtera dan akhirnya bisa mengurus orang tuanya di hari tua," ujar Anies yang kemudian diamini oleh warga. (RID)

 


Anies-Sandi Media Center

Penulis : Ridha Intifadha
Foto : Adi Fikri

Unduh foto-foto resolusi tinggi (Google Drive).